KAMPUNG DEMBEK – Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Kampung Dembek, Distrik Momi Waren, Kabupaten Manokwari Selatan, telah menunjukkan kontribusi nyata dalam bidang administrasi kampung. Pada akhir Juni 2025, para mahasiswa bersama aparat kampung berkolaborasi dalam sebuah program pemetaan dan penandaan batas antar dusun. Inisiatif ini bertujuan untuk menciptakan kejelasan administrasi dan menghindari potensi sengketa batas di masa mendatang.
Program ini dimulai pada Selasa, 24 Juni 2025. Sejak pagi, sekitar pukul 09.08 hingga 12.00 WIT, 4 mahasiswa KKN dan 2 aparat kampung melakukan kegiatan survei dengan menggunakan 3 motor menyusuri seputaran kampung. Mereka bekerja sama untuk memetakan dan menentukan titik-titik yang menjadi batas antara dusun-dusun yang ada di Kampung Dembek.
Kolaborasi ini menjadi kunci keberhasilan program. Pengetahuan lokal yang dimiliki oleh aparat kampung mengenai batas-batas tradisional digabungkan dengan semangat dan metodologi kerja mahasiswa KKN. Dengan cara ini, pemetaan yang dilakukan menjadi lebih akurat dan dapat diterima oleh seluruh masyarakat, memperkuat ikatan antara mahasiswa dan warga.
Setelah pemetaan selesai, kegiatan dilanjutkan pada sore hari di hari yang sama. Mulai pukul 15.30 hingga 17.40 WIT, para mahasiswa dan aparat kampung mulai membuat patok atau plang sebagai tanda batas. Patok-patok ini dibuat secara sederhana namun kokoh, dirancang untuk bisa bertahan lama sebagai penanda permanen.
Pembuatan plang berlanjut hingga Kamis, 26 Juni, memastikan semua plang selesai dikerjakan sesuai rencana. Plang-plang ini tidak hanya berfungsi sebagai tanda fisik, tetapi juga sebagai media penulisan nama dusun, sehingga memudahkan warga untuk mengidentifikasi wilayah masing-masing.
Usai pembuatan, tahap selanjutnya adalah pemasangan atau penanaman plang di titik-titik yang telah ditentukan sebelumnya. Sebanyak 5 plang berhasil ditanam di titik-titik strategis untuk menandai batas antara dusun-dusun. Setiap plang dipasang dengan penuh ketelitian agar penandaan batas menjadi jelas dan tidak menimbulkan keraguan.
Secara spesifik, plang-plang tersebut ditanam untuk menandai batas antara dusun Wariab, Inggoryas, Momi, Koki Moho, dan Aryawen Moho. Penandaan batas yang jelas ini memberikan banyak manfaat bagi administrasi kampung, seperti mempermudah pendataan penduduk, alokasi bantuan, hingga penyelenggaraan musyawarah di tingkat dusun.
Program ini membuktikan bahwa kehadiran mahasiswa KKN dapat memberikan solusi praktis dan berkelanjutan bagi permasalahan administrasi di kampung. Melalui pemetaan dan penandaan batas ini, mahasiswa tidak hanya meninggalkan jejak fisik, tetapi juga kontribusi yang signifikan dalam memperkuat tatanan sosial dan administrasi di Kampung Dembek.